Buku Tamu

Senin, 13 Oktober 2014

Tak pernah habis.


Padamu cinta tak pernah habis. Meski seringkali dicuci oleh tangis. Aku memilih bertahan bukan karena takut kedinginan. Bagiku tetap bersamamu melebihi keinginan. Aku manusia yang utuh membutuhkanmu. Yang rela jatuh membasuh sedu sedanmu. Tanpa pernah kau minta, karena cinta selalu. Ia kembali pulih dari luka-luka, menjagamu tanpa pamrih seisi dada.
Tak ada cinta yang sempurna. Aku pun pernah membuat retak-retak di dadamu. Tanpa kusadari, tanpa ku ingini, jatuh kata-kata yang menyakiti. Namun ingin kusampaikan kepadamu, tak pernah terniat aku menyakiti. Maafkanlah segala salah. Akan kupeluk semua yang patah. Biarkan kembali rindu lahir dari sebentuk harapan yang mengalir. Doa-doa mungkin tak akan berharga, tanpa rasa syukur karena kita masih ada.
Peluklah segala harapan, biar kita tak tersesat menuju tujuan. Denganmu saja ingin ku menua. Memetik segala doa-doa di kala senja. Hingga sepasang kita hanya tinggal nama. Raga akan menghilang, tapi cinta akan selalu dikenang.

Boy Candra | 23/08/2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar